KAJIAN KURIKULUM PERKOPERASIAN DI PERGURUAN TINGGI

Roekminiati, Sri KAJIAN KURIKULUM PERKOPERASIAN DI PERGURUAN TINGGI. [Experiment]

Preview

Text KURIKULUM PERKOPERASIAN ARUM.pdf Download (6MB) | Preview

Abstract

Lahirnya Keputusan bersama menteri Negara Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah Republik Indonesia dan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia No.02/SKB/MENEG/VI/2000 dan Nomor 4/U/SKB/2000 tentang Pendidikan Perkoperasian dan Kewirausahaan dalam upaya membangun koperasi sebagai soko guru perekonomian. Sekilas terdapat indikasi terjadinya kesenjangan antara kenyataan yang ada di lapangan dengan harapan dari kebijakan yang tertuang dalam keputusan bersama kedua menteri perihal perkoperasian dan kewirausahaan khususnya pengembangan kurikulum program studi di Perguruan Tinggi. Permasalahan dalan Kajian ini adalah Bagaimana implikasi dan hambatan kebijaksanaan Surat Keputusan Bersama Menteri Negara Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah dan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pendidikan Perkoperasian dan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi. Tujuan kajian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat (mahasiswa/mahasiswi) bisa menuangkan gagasannya tentang koperasi dan kewirausahaan yang dikehendaki sekaligus evaluasi mereka atas kurikulum yang selama ini diterapkan. Kajian ini difokuskan pada Kurikulum Perkoperasian di 4 Perguruan Tinggi yang menjadi sampel kajian yaitu Unair, Unesa, Unitomo dan UKWM. Hasil kajian menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran koperasi di empat perguruan tinggi yang menjadi sampel kajian belum menumbuhkan minat peserta didik untuk memasuki dunia koperasi dan menciptakan keahlian peserta didik untuk menjadi pelaku/pengelola koperasi. Bahan pembelajaran perkoperasian komposisi antara materi dengan praktek adalah 90% dan 10%. Ini merupakan kondisi timpang dari bangun ideal yang seharusnya 30% dan 70%. Instrumen pembelajaran belum mengandalkan bekerjasama dengan mitra kerja dan sistem data perkoperasian yang dimiliki pemerintah maupun swasta. Dengan melihat kondisi eksisting tersebut hal ini menunjukkan bahwa Implikasi Surat Keputusan Bersama Menteri Negara Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah dan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pendidikan Perkoperasian dan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi belum signifikan.

Actions (login required)

View Item