Sagala, Viktor (2017) Profil Lapisan Pemahaman Konsep Turunan Fungsi Mahasiswa Calon Guru Matematika. In: Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2017, 13 Mei 2017, Surabaya.
|
Text
Prosiding UNIPA Viktor Sagala.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penelitian lapisan pemahaman konsep turunan fungsi telah dilakukan terhadap subjek mahasiswa calon guru matematika. Lapisan pemahaman didasarkan pada model Pirie-Kieren (1994)[5] yang menghipotesiskan bahwa ada delapan lapisan pemahaman, yaitu pengetahuan dasar (primitive knowing = Pk), pembuatan gambaran (image making=Im), pemilikan gambaran (image having =Ih), (perhatian sifat-sifat (property noticing=Pn), pemformalan (formalizing=Fo), pengamatan (observing=Ob), penataan (structuring=St), penciptaan (inventising=In). Model ini telah dimodifikasi para peneliti, antara lain Meel (2003)[6] hingga Walter&Gibbson (2011) [12] dengan menambahkan beberapa indikator, sehingga diperoleh model lapisan pemahaman modifikasi yang memiliki 21 indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek memenuhi indikator-indikator, antara lain; melakukan usaha awal dalam memahami definisi turunan fungsi, membawa pengetahuan sebelumnya ke lapisan selanjutnya, melakukan usaha melalui aksi yang melibatkan definisi atau merepresentasikan definisi(Pk); membuat gambaran berdasarkan pengetahuan sebelumnya, mengembangkan ide-ide tertentu, membuat gambaran suatu konsep melalui gambar maupun melalui contoh-contoh; memiliki gambaran mengenai suatu topik, membuat suatu gambaran mental mengenai suatu topik tanpa harus mengerjakan contoh-contoh(Im); mengkombinasikan aspek-aspek sebuah topik untuk membentuk sifat yang relevan dan spesifik, menyadari kesamaan dan perbedaan beragam gambaran sebuah topik dan mengembangkannya menjadi sebuah definisi konsep yang dibangun diantara gambaran-gambaran itu(Ih); membuat abstraksi suatu konsep berdasarkan sifat-sifat yang muncul, menjelaskan sebuah definisi atau algoritma formal konsep(Pn); mengombinasikan aktivitas formal pada lapisan sebelumnya sehingga mampu menggunakannya pada masalah terkait, membuat pernyataan formal tentang suatu konsep, dan mencari suatu pola untuk menentukan suatu algoritma atau teorema(Fo); mengaitkan hubungan antara suatu teorema dengan teorema lainnya dan mampu membuktikannya berdasarkan argumen logis, membuktikan hubungan antara suatu teorema dengan teorema lainnya secara aksiomatik(Ob); memiliki sebuah pemahaman terstruktur komplit (satu dari lapisan inventising). Sementara itu yang tidak dipenuhi adalah menciptakan pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat tumbuh menjadi sebuah konsep baru, dan menciptakan suatu struktur matematika baru berdasarkan struktur pengetahuan sebelumnya. Subjek ini hampir memenuhi lapisan inventising. Seorang guru yang profesional harus memenuhi delapan lapisan pemahaman tersebut. Kata kunci: lapisan pemahaman, calon guru matematika
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Matematika |
Depositing User: | Lusiana Prastiwi |
Date Deposited: | 23 May 2017 04:35 |
Last Modified: | 23 May 2017 04:35 |
URI: | http://repository.unitomo.ac.id/id/eprint/329 |
Actions (login required)
View Item |