ANALISIS DISPARITAS POTENSI EKONOMI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR

Hendarto, M.Si, Dr. Ir. Totok (2017) ANALISIS DISPARITAS POTENSI EKONOMI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR. Project Report. UNITOMO. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
z.Cover Penelitian Serdos 2017.pdf

Download (97kB) | Preview
[img]
Preview
Text
z. Materi Penelitian Serdos 2017.pdf

Download (419kB) | Preview

Abstract

Pembangunan ekonomi disuatu wilayah merupakan cara bagi suatu negara untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Pembangunan ekonomi dapat dilakukan secara berkelenajutan dan terencana untuk dapat menciptakan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Setiap program pembangunan ekonomi harusnya dilakukan di seluruh penjuru wilayah negara agar lebih merata. Pembangunan ekonomi bukan hanya dikerjakan di wilayah pusat pemerintahan semata, akan tetapi perlu juga dilakukan di daerah-daerah lain agar manfaatnya dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi disuatu wilayah adalah pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi di wilayah tersebut. Pertambahan pendapatan itu diukur dalam nilai riil, yang berarti dapat dinyatakan dalam harga konstan, yang menggambarkan adanya balas jasa bagi faktor-faktor produksi yang beroperasi diwilayah tersebut seperti halnya tanah, modal, tenaga kerja, dan teknologi yang berarti secara kasar dapat menggambarkan kemakmuran wilayah tersebut. Indeks Desa Membangun (IDM) disusun dengan memperhatikan ketersediaan data yang bersumber dari Potensi Desa, yang diterbitkan Badan Pusat Statistik. Untuk perhitungan IDM 2016 digunakan sumber data PODES tahun 2015. IDM merupakan indeks komposit yang dibangun dari dimensi sosial,ekonomi dan budaya. Ketiga dimensi terdiri dari variabel, dan setiap variable diturunkan menjadi indikator operasional. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa telah mengembangkan program unggulan berdasar tiga (3) pendekatan yang disebut sebagai pilar Desa Membangun Indonesia, yakni: 1 Jaring Komunitas Wiradesa; 2 Lumbung Ekonomi Desa dan 3 Lingkar Budaya Desa. Melalui tiga pilar diharapkan arah pengembangan program prioritas untuk menguatkan langkah bagi kemajuan dan kemandirian Desa, yang juga mampu dikembangkan sebagai daya lenting dalam peningkatan kesejahteraan kehidupan Desa. Indeks katahanan lingkungan nilai terbesar berada pada wilayah Pansela yaitu 0, 6823 diikuti wilayah daratan 0,6620 dan terendah adalah wilayah pantura 0,6399. Untuk parameter indeks katahanan ekonomi nilai terbesar berada pada wilayah daratan yaitu 0, 5722 diikuti wilayah Pansela 0,5703 dan terendah adalah wilayah pantura 0,5362. Untuk parameter indeks katahanan social nilai terbesar berada pada wilayah Pansela yaitu 0,7102 diikuti wilayah daratan 0,7034 dan terendah adalah wilayah pantura 0,6919. Indeks Desa Membangun maka wilayah Pansela memiliki nilai yang terbesar yaitu 0, 6543 di ikuti wilayah daratan sebesar 0, 6459 dan nilai terendah di perlihatkan di wilayah pantura yaitu 0, 6226.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Pertanian > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Rahmawati Eka Setyorini
Date Deposited: 04 Aug 2017 02:13
Last Modified: 04 Aug 2017 02:13
URI: http://repository.unitomo.ac.id/id/eprint/493

Actions (login required)

View Item View Item