MEITHIANA, INDRASARI (2017) KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN Tinjauan dari Dimensi Iklim Organisasi, Kreativitas Individu, dan Karakteristik Pekerjaan. Indomedia Pustaka, Yogyakarta. ISBN 978-602-6417-16-9
|
Text
Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Setiap organisasi akan memiliki iklim kerja yang berbeda. Keanekaragaman pekerjaan yang dirancang di dalam organisasi, atau sifat individu yang ada akan menggambarkan perbedaan tersebut. Semua organisasi tentu memiliki strategi dalam memanajemen sumber daya manusia (SDM). Iklim organisasi yang terbuka memacu karyawan untuk mengutarakan kepentingan dan ketidakpuasan tanpa adanya rasa takut akan tindakan balasan dan perhatian. Ketidakpuasan seperti itu dapat ditangani dengan cara yang positif dan bijaksana. Iklim keterbukaan, bagaimanapun juga hanya tercipta jika semua anggota memiliki itikat keyakinan yang tinggi dan mempercayai keadilan tindakan. Organisasi cenderung menarik dan mempertahankan orang-orang yang sesuai dengan iklimnya, sehingga dalam tingkatan tertentu polanya dapat langgeng. Foster (dalam Yusuf, 2010:88-89) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah lingkungan kerja. Menurut Molefe (dalam Thatcher, Fridjhon, dan Cockcroft, 2007) dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik akan diperoleh kinerja yang tinggi. Dalam konteks buku ini lingkungan kerja dimanifestasikan dalam istilah iklim organisasi. Artinya iklim organisasi merupakan faktor penting dalam menunjang performance atau kinerja sebuah organisasi, karena secara tidak langsung iklim organisasi yang kondusif akan memicu gairah kerja, kepuasan kerja dan menunjang usaha peningkatan kinerja karyawan. Tetrick dan Eden (dalam Indrasari, et al. 2015) memaparkan bahwa iklim organisasi dibangun dari perbaikan atas metode dan strategi pengembangan karyawan melalui pemenuhan kinerja sesuai bidang yang dilandasi pengetahuan, keterampilan dan budaya kerja yang positif. Jill dan Smith (2006) juga menyatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah mendorong kreativitas. Feng Su dan Wood (2012), Hong (2010), dan Choi, Ibrahim, dan Tan (2013) juga mengemukakan bahwa karyawan yang memiliki kreativitas dapat memicu individu untuk mencapai kinerja superior. Beberapa hasil studi tersebut memberikan gambaran bahwa organisasi merupakan suatu organisasi pendidikan, dimana individu-individu saling berinteraksi dan bekerja sama guna menciptakan atmosfer organisasi. Pemahaman seluruh sivitas organisasia tentang pentingnya iklim organisasi dalam organisasi harus diwujudkan dan dikembangkan secara konsisten. Studi ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis iklim organisasi sebagai upaya pembentukan kinerja karyawan, termasuk etika dan moral. Pengertian beretika dan bermoral pada intinya adalah perilaku yang menjunjung tinggi kebenaran ilmiah bagi seluruh sivitas organisasia ketika berinteraksi dalam kegiatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Penciptaan iklim organisasi merupakan tugas dan tanggungjawab seluruh komponen organisasi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kunci keberhasilan organisasi terletak pada peran karyawan dalam kegiatan kerja. Idealnya, setiap karyawan memiliki nilai-nilai tertentu, seperti nilai tanggungjawab, nilai kejujuran, nilai kekritisan, nilai ketekunan, nilai keingintahuan dan nilai kepedulian. Jill dan Smith (2006),yang meneliti tentang eksplorasi dalam upaya memahami hubungan antara desain kreativitas dan pembuatan keputusan yang berkaitan dengan hubungan sosial. Penelitian Hoffman, Hutchinson, dan Reiss (2009), menyatakan bahwa karyawan dituntut untuk meningkatkan kemampuan menciptakan iklim organisasi yang kondusif dalam kegiatan bekerja. Iklim organisasi menjadi sangat penting, terutama pada dimensi perilaku manajemen yang terkait dengan hubungan antara karyawan dengan lingkungan kerja, manajemen dan perilaku kerja, yang berkaitan dengan tugas tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HB Economic Theory H Social Sciences > HC Economic History and Conditions H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen |
Depositing User: | Aditya Masruri |
Date Deposited: | 12 Oct 2017 01:46 |
Last Modified: | 12 Oct 2017 01:46 |
URI: | http://repository.unitomo.ac.id/id/eprint/549 |
Actions (login required)
View Item |